Halaman

Isnin, 31 Mac 2014

Cereka Diari Hati

 
 Aku memandang ke luar jendela memerhatikan air hujan yang membasahi bumi tuhan yang sungguh indah ciptaannya .Dalam diam aku menghela nafas yang panjang .Telefon bimbit disebelah, aku gapai lalu membuka screen lock. No message .

   Aku mengheret pandangan aku kembali ke luar jendela .Dalam menolak kehadirannya ,aku masih lagi menanti akan kehadirannya .Aku rindukan dia .Terlau rindu...Rindu yang tak mampu aku ungkapkan dengan sebuah kata-kata . ‘Aku tak layak, dia lebih berhak memilih yang lebih sempurna dari aku...’Dalam menanggung rindu yang menggunung, setitis air mata ini menitis. Aku biarkan air mata itu menuruni curam wajah ini agar dapat menghilangkan sedikit rasa kecewa yang bersarang dalam sanubari ini.

   Dalam diam aku mencintainya...Dalam diam aku merindui dirinya...Ya Tuhan, aku benar-benar terseksa. Merindu pada si dia yang tidak mengerti dan...tidak pernah sedar akan kewujudan diri ini. Aku terlalu lemah, lemah dengan cinta yang telah berjaya menusuk ke dalam hati ini setelah aku cuba untuk berpaling dari cinta seorang lelaki.

      Aku benar-benar mengharapkan bahawa dia akan aku miliki suatu hari nanti. Mungkinkah terlalu tinggi angan-angan ini ?Ya...mungkin juga .Tapi aku tak dapat untuk nafikan yang sememangnya aku telah menyukai dia..Aku cintakan dia mungkin lebih dari segalanya .

   Cuma...Aku cuma masih tertanya-tanya apakah dia masih mempunyai perasaan yang sama terhadap aku setelah pertemuan itu ?Aku khuatir jika yang tinggal hanyalah harapan palsu .Aku takut jika aku berharap dan semua itu Cuma lahh sia-sia .

   Pasti aku bahagia jika dia masih mempunyai rasa yang sama terhadap aku dan tak pernah pudar bahkan semakin menyayangi aku .Apakah akan terjadi seperti angan-angan yang tinggi ini ?Aku berharap...Terlalu berharap....Jika tidak ,aku sendiri akan mengundur diri...membawa hati ini dari terus dikecewakan dengan insan yang bernama lelaki.

Aku harus sedar ,segala yang aku inginkan tak semestinya harus aku miliki .Begitu juga dengan dia .Aku yakin ,pasti ada hikmah disebalik kekecewaan yang aku terima .Aku gembira walaupun kehadirannya sekadar untuk seketika lalu dia menghilang tanpa aku pinta .Dia membawa aku sinar kebahagiaan dan pergi bersama hati aku .Aku terima..

   Sebagaimana dia berlalu pergi tanpa meninggalkan jejak ,begitu juga dengan aku .Aku juga akan turut hilang sepertinya ,berpaling dari sisinya dan pergi tanpa menoleh lagi .Tidak mahu lagi aku memandang ke arah yang memberikan aku sejuta kesedihan dan kekecewaan .Cukuplah ia menjadi kenangan yang terindah buat aku .

   Ya Allah ,bukankah lebih baik kau padam perasaan ini ?Aku terluka...Aku sedih...Mungkinkah aku ini hanya untuk dipermainkan ?Tidakkah aku layak untuk dicintai dengan ikhlas ?Menerima segala kekurangan aku...Mencintai aku seperti mana aku mencintainya..Memiliki hatinya...Patutkah aku putus harapan terhadap cinta ????

   Hati ini terlalu kritikal...Terlalu remuk untuk dibentuk kembali .Mencintai pada si dia yang tidak mengerti dan tidak menginginkan aku..Ya Allah....Berat rasanya beban ini .Ia benar-benar menganggu kewarasan minda ini lalu membuatkan aku hilang kawalan dalam perasaan sendiri .

   Ya tuhanku ,kau hapuskanlah rasa sedih ini .Jika kehadirannya sekadar bergurau dengan perasaan ini..jauhkan lah dia dari aku ,dari pandangan aku..Hilangkanlah dia dari hati ini secara perlahan-lahan agar aku tidak merasa sakitnya .

Ya allah....Aku lemah jika hati ini terus dipermainkan .Sakit ini lebih pedih dari luka terhiris pisau .Sakit yang tak mampu diluahkan menggunakan kata-kata cuma air mata ini mampu membicarakan semua .Kau berikan aku ketabahan untuk menghadapi hari-hari akan datang .Padamlah rasa cinta ini......Jangan lagi cinta itu mengetuk pintu hati yang telah hancur dihujani dengan rasa kecewa....

I’m sorry but i love you...Mungkin inilah kalimat yang sewajarnya aku ucap untuk melambangkan perasaan aku sekarang .Tapi ,mungkin kalimat itu harus aku padam suatu tika nanti .Aku akan bunuh rasa itu seperti mana telah aku lakukan sebelum ini .Aku hanyalah insan yang penuh dengan kekurangan dan tiada apa yang boleh dibanggakan tentang aku .Aku lah manusia yang penuh dengan cacat dan celanya .

   Aku terlalu takut untuk memberikan hati ini walaupun aku menyukai dia kerana aku bimbang aku hanyalah gagak yang mengutip bangkai sebagai makanan sedangkan dia lebih sempurna daripada aku .Aku juga sanggup jika dia menganggap aku hanyalah teman biasa setelah hatinya berubah ,aku bersedia menerima sebarang kemungkinan.....

   Hanya satu janjiku ,aku akan pergi meninggalkan dia tatkala kekuatan itu sudah aku perolehi....................


Tiada ulasan:

Catat Ulasan

Catat Ulasan

Catat Ulasan